Welcome

Ikatan Sosiologi Indonesia (ISI) atau dalam bahasa Inggris disebut Indonesian Sociological Association (INASA) merupakan lembaga profesi bagi para Sosiolog, Calon Sosiolog dan Peminat Sosiologi di Indonesia. Lembaga ini pertama kali didirikan pada tanggal 14 Oktober 1989 di Jakarta dengan tujuan untuk mendorong penyebaran, pengembangan, dan pemanfaatan ilmu Sosiologi agar mampu menghimpun dan menyalurkan pemikiran dan partisipasi anggotanya dalam usaha-usaha pembangunan bangsa Indonesia.

Sampai saat ini Ikatan Sosiologi Indonesia telah melaksanakan kongres ke VII. Dalam kongres tersebut ditetapkan kepengurusan untuk periode 2014-2017. Disamping itu juga dilakukan beberapa perubahan yang mengarahkan ISI sebagai organisasi profesi yang lebih menekankan pada fasilitasi pengembangan akademik dan memberikan dukungan (enabling) kepada pemangku kepentingan (stakeholders) di berbagai wilayah untuk melakukan aktualisasi di tingkat lokal, nasional dan internasional.


Kongres ISI 2018...

👤Admin 🕔13:09:50, 08 Okt 2018

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 300-an pengurus dan anggota Ikatan Sosiologi Indonesia (ISI) dari berbagai provinsi di Indonesia bakal kumpul di Kota Makassar. Kehadiran mereka dalam rangka mengikuti seminar nasional dan kongres ISI. Rencana berlangsung 24-28 Oktober 2018. Kegiatan ini akan diawali dengan seminar nasional di Aula Prof Ahmad Amiruddin Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas), 25 Oktober 2018.   Rencana menghadirkan Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, sosiolog Ignas Kleden, Prof Dr der Soz Gumilar Rusliwa Sumantri dan Prof Dr Tahir Kasnawi sebagai pembicara. Sekjen ISI Pusat Dr Arie Sujito menyampaikan rencana itu saat bersama pengurus ISI Sulsel berkunjung di Kantor Tribun Timur, Makassar, Rabu (3/10/2018) malam. “Pada seminar nasional ini, tema utama yang dibahas adalah 20 Tahun Perjalanan Reformasi Indonesia (1998 – 2018) Dalam Perspektif Sosiologi,” jelas Arie yang juga Ketua Departemen Sosiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.   Menurut Arie, sosiolog tak semua bekerja dalam bidang akademisi.Tapi ada juga yang berkiprah di bidang lain seperti peneliti, pekerja sosial, organisasi masyarakat sipil, . . .

Baca Selengkapnya

Lokakarya APPSI di Kampus UT...

👤Admin 🕔22:04:47, 11 Nov 2018

WARTALLDIKTI9.COM.-Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia (APPSI) akan menggelar lokakarya nasional dengan tema, Memajukan Sosiologi Peluang dan Tantangan di Era Revolusi Industri 4.0. Lokakarya ini dilaksanakan pada Selasa-Kamis, 13-15 Nopember 2018 di Kampus Universitas Terbuka (UT) Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulung Tangerang Selatan.   Demikian ditegaskan Ketua Umum APPSI, Dr. Ida Ruwaida, S.Sos, M.Si kepada media, Jumat (9/11/2018). Dijelaskan, lokakarya ini sekaligus mengintegrasikan dengan Open Society Conference 2018 diselenggarakan Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Terbuka. Tema konfrensi internasional ini, Social and Political Challenges in Industrial Revolution 4.0, tegas dosen Sosiologi UI Jakarta ini.   Sesuai agenda lokakarya, Selasa 13 Nopember dilaksanakan workshop E-Learning dengan nara sumber, Yudi Efendi MA dari UT, Dr. Najib Azka, (UGM) serta Dr. Nadia Yovani (UI). Pada hari kedua, Rabu 14 Nopember 2018, pengukuhan pengurus APPSI serta rakernas merumuskan program kerja organisasi ke depan. Usai pengukuhan pengurus dilanjutkan dengan seminar nasional terkait dengan tema lokakarya dengan nara sumber, . . .

Baca Selengkapnya

Konferensi Nasional Sosiologi VIII di Medan...

👤Admin 🕔09:36:38, 17 Mar 2019

Indonesia adalah salah satu negara yang terletak di wilayah Cincin Api atau Ring of Fire. Wilayah Cincin Api sebagian besar berada di cekungan Lautan Pasifik. Gempa bumi dan erupsi gunung api kerap terjadi di sini. Di cekungan ini juga ditemukan 452 gunung berapi (lebih dari 75% masih aktif dan sisanya masih tidur). Implikasinya, Indonesia sangat rawan terhadap bencana seperti gempa bumi dan erupsi gunung api. Sepanjang tahun 2018, gempa bumi dan letusan gunung api sambung menyambung melanda Indonesia. Korban jiwa, materi, dan immaterial tak terhitung meninggalkan nestapa. Sayangnya, memori kolektif warga Indonesia belum memiliki pemahaman menghadapi bencana. Pemahaman itu semestinya mulai dari persiapan, resiliansi dan mitigasi bencana. Karena kendati bencana bisa diprediksi dengan berbagai simulasi dan perangkat sistem siaga dini, namun hari, jam, menit dan detik bencana datang tidak pernah bisa dipastikan. Sejauh ini, kontribusi pemikiran tentang bencana alam lebih didominasi pendekatan geologi, vulkanologi, tata ruang, dan sebagainya. Pendekatan ini perlu dilengkapi dari pendekatan ilmu sosial, khususnya perspektif Sosiologi. Karena ketika peristiwa . . .

Baca Selengkapnya

Dialog Global 8.3 ...

👤Admin 🕔16:38:20, 04 Jan 2019

Global Dialog edisi 8.3 memuat berbagai artikel dengan beberapa isu seperti demokrasi, feminisme, kemiskinan, moderintas, dan sosiologi Polandia.  Nancy Fraser, melalui sebuah wawancara, membicarakan gagasan-gagasan kritisnya tentang perkembangan gerakan feminis yang sangat dipengaruhi oleh dinamika demokrasi, kapitalisme, serta kebangkitan populisme kanan belakangan ini. Ia melihat bahwa melambatnya progress dari gerakan feminis antara lain berasal dari kegagalan feminisme sendiri dalam memahami realitas kelas, yang membuat gerakan tersebut menghasilkan perubahan yang signifikan hanya pada lapis kecil kelas elit perempuan, namun kurang pada kelas-kelas di bawahnya. Ia menegaskan bahwa gerakan feminis sudah harus melebarkan perjuanganya pada keadilan distributif, tidak cukup hanya pada keadilan pengakuan. Kemudian, dalam artikelnya tentang modernitas global, Sujata Patel, sosiolog dari India, mendiskusikan teori tentang dunia yang mengglobal. Ia memberikan pandangan sejarah dan teori mengenai modernitas majemuk dan kritik terhadapnya. Sementara itu sembilan penulis dari Jerman, Inggris, Afrika Selatan, Yunani, Argentina, Mesir dan Malaysia mengemukakan . . .

Baca Selengkapnya

ISA Global Dialogue...

👤Admin 🕔11:22:47, 29 Apr 2016

Edisi  ini  dimulai  dengan  dua  wawancara.  Yang  pertama  adalah  dengan Frances Fox Piven, salah seorang ilmuwan terkemuka dalam sejarah  sosiologi  Amerika  Serikat.  Pengabdiannya  bagi topik-topik  seperti hak-hak kesejahteraan, pendaftaran pemilih dan baru-baru ini Gerakan  Pendudukan  (Occupy  Movement)  telah  menggambarkan  analisis  awalnya mengenai gerakan sosial, dengan menaruh perhatian  pada kekuatan  gerakan-gerakan  perlawanan.  Sepanjang  karirnya  yang  panjang  ia  tanpa takut  berdebat  dengan  tokoh-tokoh  seperti  Milton  Friedman  dan  pada  waktu  bersamaan  menanggung  permusuhan  dari  para  cendekiawan sayap  kanan.  Wawancara  kedua  adalah  dengan  pakar  mengenai  Timur  Tengah  asal  Prancis, François Burgat, yang menjelaskan daya tarik Negara Islam (Islamic State)  pada kaum Muslim Eropa yang mengalami eksklusi rasial  di negara asal mereka. . . .

Baca Selengkapnya

Kontak

ISI Sosiologi
Jurusan Sosiologi FISIP UGM
Sosio Yustisia 2, Yogyakarta
E. sekretariat@isi-sosiologi.org
@. Facebook/ISISosiologi
@. Twitter/ISISosiologi

Keanggotaan

Registrasi formulir keanggotaan Ikatan Sosiologi Indonesia (ISI) melalui form

Sharing Informasi

Untuk memberikan informasi terbaru, silahkan akses : form

Link terkait:
APSSI | APSA | ISA |